Installing Go Lang di Ubuntu

Sebelumnya udah sedikit cerita tentang bahasa Go, sekarang saya nyeritain pengalaman sedikit, gimana caranya install Go di Ubuntu. Tool Chain Go di tulis pake C.
yang pertama harus ada atau di install di ubuntu

  • GCC,
  • the standard C libraries,
  • the parser generator Bison,
  • GNU make (version 3.81 or later),
  • awk.

 

# sudo apt-get install bison gawk gcc libc6-dev make

kalo pake 32 bit, kalo yang 64 bit ngebutuhin paket
libc6-dev-i386
lanjut install mercurial

# apt-get install python-setuptools python-dev build-essential

kalo gak sukses bisa download paket di sini. lalu setelah itu download go, secara default di simpan di /home/user/go ngecreate folder go di home folder, jadi pastiin gak ada nama folder /go tanpa mode superuser(su) nggak apa2.

$ hg clone -u release https://go.googlecode.com/hg/ go

Cek di folder home /go jika udah ada, sekarang giliran install.

$ cd home/users/go/src
$ ./all.bash

agak sedikit lama, kalo udah beres ada tulisan kayak gini.

ALL TESTS PASSED

---
Installed Go for linux/amd64 in /home/you/go.
Installed commands in /home/you/go/bin.
*** You need to add /home/you/go/bin to your $PATH. ***
The compiler is 8g.

Compiler saya adalah 8g, sebagaimana arsitektur komputer saya, selanjutnya setting environtment di linux.

nano ~/.bashrc atau nano ~/.profile

buka file tersebut terserah mau pake gedit, nano, cat atau text editor kesayangan anda.
isikan

export GOROOT=$HOME/go
export GOARCH=386
export GOOS=linux

settinggan GOROOT adalah folder root go dimana telah di install.
GOARCH adalah arsitektur komputer anda, bit.
GOOS adalah Operating System yang dipakai.
Lebih jelas tentang environtment variable.
testing ketik di terminal 8g enter, 8l enter.

Testing compiler dan interpreter, biasa nya sih bikin aplikasi Hello World. udah jadi programmer handal kalo udah bisa bikin hello world, kenepa mesti hello world? suatu pertanyaan kawan-kawan saya di kampus. 😀 😀
buat file dengan ekstensi .go bebas mau pakai apa, gedit atau apa saja.

package main

import "fmt"

func main() {
	fmt.Printf("hello, world\n")
}

atau mau langsung jadi

$ cat >hello.go <<EOF
package main

import "fmt"

func main() {
	fmt.Printf("hello, world\n")
}
EOF
$ 8g hello.go
$ 8l hello.8
$ ./8.out
hello, world
$

>> Mudah-mudahan berguna, khususnya buat diri sendiri biar gak lupa makanya di catet disini. 😀

By naditya

Go Lang (Go Language)

Semakin maraknya bahasa pemrograman saat ini semakin nambah pusing, mana yang mesti dikuasai biar geek, ngomongin maraknya bahasa pemrograman saya keingetan sama bahasa Go, menurut sumber sih punyanya Google, raksasa search engine.
kita sunting sedikit perkenalan Go Lang dari site resminya.

 The Go programming language is an open source project to make programmers more productive. Go is expressive, concise, clean, and efficient. Its concurrency mechanisms make it easy to write programs that get the most out of multicore and networked machines, while its novel type system enables flexible and modular program construction. Go compiles quickly to machine code yet has the convenience of garbage collection and the power of run-time reflection. It’s a fast, statically typed, compiled language that feels like a dynamically typed, interpreted language.

Jadi bahasa Go itu sifatnya open source dibawah lisensi BSD-style, di tulis pake bahasa C. Compilerpun jalan di arsitektur seperti

amd64 (a.k.a. x86-64); 6g,6l,6c,6aThe most mature implementation. The compiler has an effective optimizer (registerizer) and generates good code (although gccgo can do noticeably better sometimes).

386 (a.k.a. x86 or x86-32); 8g,8l,8c,8aComparable to the amd64 port.

arm (a.k.a. ARM); 5g,5l,5c,5aIncomplete. It only supports Linux binaries, the optimizer is incomplete, and floating point uses the VFP unit. However, all tests pass. Work on the optimizer is continuing. Tested against a Nexus One.

The compilers can target the FreeBSD, Linux, and OS X (a.k.a. Darwin) operating systems. (A port to Microsoft Windows is in progress but incomplete. See the Windows Port  page for details.)

Katanya sih kompiler bisa running di FreeBSD, Linux sama OS X. Windows masih dalam progress, “kalo gak salah ngartiin, gak bisa bahasa inggris”.

Go Lang

By naditya

Programmer itu cerdik

Kayaknya sampai sekarang ini programmer udah mulai banyak dikenal sebagai profesi yang menjadi idem-ideman “bahasa mana tuh” maksudnya banyak yang bercita-cita jadi programmer, tanggapan orang banyak tentang programmer yang pertama saya denger adalah keren, pinter dan bla..bla..bla..

Saya sangat setuju akan hal itu.wkwkwk.. tapi kalo kata saya sih.

programmer itu sama hal nya kayak tukang ketik

Sama-sama ngetik kerjaanya, autis sama tugasnya, diem duduk serius di depan komputer atau laptop. Tapi yang buat beda seorang programmer sama tukang ketik adalah cerdik.
kalo ada kalimat “Aku adalah seorang blogger newbie” di suruh ngetik 1000 kali

Tukang ketik  pasti akan ngetik “Aku adalah blogger newbie” 1000 kali atau ketik satu kali Copy kalimatnya + Paste / Ctrl+v 999 kali.

Beda sama programmer, programmer nyelesein masalahnya cuma dengan ngetik

for (int i=1; i<=1000; i++)
{
printf("Aku adalah blogger newbie");
}

Mungkin bener, mungkin nggak seperti dalam logika matematika hanya ada true (T) dan false (F) selain itu adalah fuzzy (AI).  Hoooaaalah udah nyeleneh 😀

By naditya